Sumber Foto : Grup Indonesian Railfans by Mas Agus Riyanto |
Foto ini aku unduh dari Grup Indonesian Railfans diupload oleh mas
Gabriel Gege Nugroho, pemilik foto aslinya mas Agus Riyanto. Singkat aja
sebenernya aku belum pernah liat wesel ini. Pertama aku sempat heran
mengapa ada wesel kok lidah weselnya cuma 1, aku bener-bener merasa
heran. Ternyata setelah aku baca komentar di foto itu satu persatu wesel
ini di beri nama penganjlok atau derailer.
Dari nama weselnya sudah jelas kalo wesel ini punya fungsi untuk
menganjlokan kereta. Biasanya derailer ini dipakai di ujung stasiun/emplasemen, dan dipasang terbuka kecuali sedang ada kereta yang melewatinya, agar bila ada gerbong/kereta yang meluncur tidak terkendali, gerbong tersebut akan anjlok (dengan asumsi bahwa anjlokan gerbong resikonya lebih kecil dibandingkan bila gerbong tersebut meluncur ke lintas raya dan menimbulkan tumburan.
menganjlokan kereta. Biasanya derailer ini dipakai di ujung stasiun/emplasemen, dan dipasang terbuka kecuali sedang ada kereta yang melewatinya, agar bila ada gerbong/kereta yang meluncur tidak terkendali, gerbong tersebut akan anjlok (dengan asumsi bahwa anjlokan gerbong resikonya lebih kecil dibandingkan bila gerbong tersebut meluncur ke lintas raya dan menimbulkan tumburan.
Dan
beberapa kelebihan yang dimiliki wesel pengajlok dibanding spoor badug
adalah. Resiko kerusakaan gerbong/kereta jauh lebih kecil karena hal
terparah apabila kereta yang dianjlokan secara paksa adalah kereta
guling. Berbeda dengan menggunakan sepur badug, kereta jelas mengalami
tumburan yang bisa merusak komponen kereta/gerbong. Selain itu
penggunaan spoor badug juga tidak menjamin keselamatan penumpang dan
spoor badug juga tidak menjamin kereta itu tidak anjlok sehingga
dibanding spoor badug, wesel penganjlok memiliki banyak kelebihan.
Sekian
informasi dari aku. Terimakasih banyak buat mas Gabriel Gege Nugroho
dan orang-orang lain yang udah menambah pengetahuanku tentang wesel
penganjlok atau derailer ini. Apabila ada kesalahan, saya mohon maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar